Strategi
pencegahan
Pada prinsipnya,
strategi pencegahan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu pencegahan
pada lingkungan,
pada pejamu, dan milestone.
Hampir setiap epidemiolog sepakat bahwa pencegahan yang paling efektif bagi
kejadian penyakit tidak menular adalah promosi kesehatan dan deteksi dini.
Begitu pula pada kanker payudara, pencegahan yang dilakukan antara lain berupa:
Pencegahan primer
Pencegahan primer pada kanker payudara merupakan salah
satu bentuk promosi kesehatan karena dilakukan pada orang yang "sehat" melalui upaya
menghindarkan diri dari keterpaparan pada berbagai faktor risiko dan
melaksanakan pola hidup sehat. Pencagahan primer ini juga bisa berupa
pemeriksaan SADARI (pemeriksaan payudara sendiri) yang dilakukan secara rutin
sehingga bisa memperkecil faktor risiko terkena kanker payudara.
Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder
dilakukan terhadap individu yang memiliki risiko untuk terkena kanker payudara.
Setiap wanita yang normal dan memiliki siklus haid normal merupakan populasi at risk dari kanker payudara. Pencegahan
sekunder dilakukan dengan melakukan deteksi dini. Beberapa metode deteksi dini
terus mengalami perkembangan. Skrining melalui mammografi diklaim memiliki akurasi 90% dari
semua penderita kanker payudara, tetapi keterpaparan terus-menerus pada
mammografi pada wanita yang sehat merupakan salah satu faktor risiko terjadinya
kanker payudara. Karena itu, skrining dengan mammografi tetap dapat
dilaksanakan dengan beberapa pertimbangan antara lain:
·
Wanita
yang sudah mencapai usia 40 tahun dianjurkan melakukan cancer risk assessement survey.
·
Pada
wanita dengan faktor risiko mendapat rujukan untuk dilakukan mammografi setiap tahun.
·
Wanita
normal mendapat rujukan mammografi setiap 2 tahun sampai mencapai usia 50
tahun.
Foster dan Constanta
menemukan bahwa kematian oleh kanker payudara lebih sedikit pada wanita yang
melakukan pemeriksaan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) dibandingkan yang
tidak. Walaupun sensitivitas SADARI untuk mendeteksi kanker payudara hanya 26%,
bila dikombinasikan dengan mammografi maka sensitivitas mendeteksi secara
dini menjadi 75%
Pencegahan tertier
Pencegahan tertier
biasanya diarahkan pada individu yang telah positif menderita kanker payudara.
Penanganan yang tepat penderita kanker payudara sesuai dengan stadiumnya akan
dapat mengurangi kecatatan dan memperpanjang harapan hidup penderita. Pencegahan
tertier ini penting untuk meningkatkan kualitas hidup penderita serta mencegah
komplikasi penyakit dan meneruskan pengobatan. Tindakan pengobatan dapat berupa
operasi walaupun tidak berpengaruh banyak terhadap ketahanan hiduppenderita. Bila
kanker telah jauh bermetastasis, dilakukan tindakan kemoterapi dengan
sitostatika. Pada stadium tertentu, pengobatan yang diberikan hanya berupa
simptomatik dan dianjurkan untuk mencari pengobatan alternatif dengan obat herbal kanker payudara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar