Rabu, 11 Februari 2015

kerupuk berbahaya, waspada!!!

Kerupuk merupakan makanan yang disukai banyak orang. Rasanya yang gurih dan kriuk saat dimakan. Dari berbagai macam jenis kerupuk, yang paling sering dijumpai yaitu kerupuk kaleng/aci/tapioka seperti gambar di bawah ini.


Tahukah bahwa ada zat-zat berbahaya yang terkandung didalamnya??

Sejatinya kerupuk itu miskin gizi. Kerupuk hanya sekedar untuk selingan. Meski demikian banyak orang Indonesia yang menggemarinya. 
Namun, kegemaran juga harus dibarengi dengan kehati-hatian.

Fakta dari hasil penelusuran Tim Investigasi Trans menemukan bahwa ada oknum pembuat kerupuk aci dan kerupuk lipat yang mengandung boraks, bleng dan tawas.

Bocil, salah satu oknum pembuat kerupuk tersebut mengatakan bahwa kerupuknya akan kurang laku karena tampilanya akan menarik dan tahan lama. Ironis memang.
Dirinya juga mengungkapkan bahwa bleng mudah didapat dipasar-pasar. Bleng merupakan boraks yang ditambah garam.

Boraks, zat yang biasanya digunakan untuk membasmi kecoa dan Tawas, yang mengandung alumunium sulfat, biasa digunakan sebagai penjernih air. Perlu diketahui bahwa yang paling berbahaya dalam tawas yaitu kandungan alumuniumnya karena bila terlalu sering dikonsumsi maka akan semakin mengendap didalam tubuh dan dapat menyebabkan gangguan syaraf seperti hingga alzeimer dalam jangka panjangnya.

Perlu diingat bahwa
BORAKS tidak boleh ditambahkan ke dalam makanan dalam jumlah berapapun karena merupakan zat yang berbahaya.

Namun, hal tersebut tidak pernah dipikirkan oknum pembuat kerupuk seperti bocil, mereka hanya memikirkan untung. Hal itu bahkan dipelajari dari pabrik pembuat kerupuk tempat dia bekerja dulu.

Dalam prosesnya dirinya memakai tepung tapioka+terigu dan tak lupa menambahkan tawas dan bleng. Itu agar kerupuk dalam 2-3 hari tidak tengik dan pada kerupuk lipat bias bagus warnanya. Dalam sehari dirinya membuat hingga 50 kg tepung yang disebar ke warung-warung hingga ke luar kota. Dalam satu toples besar berisi 40-50 kerupuk yang dijual Rp 400,- per buah. Bahkan di pabrik besar tempatnya bekerja dulu hingga memproduksi 1-2 kwintal bahan kerupuk tiap hari. Bahkan pemasarannya semakin luas dari mulai armada sepeda, motor, gerobak ke segala penjuru hingga ke perumahan dan restoran.

Hasil penelusuran lainnya yaitu dari 10 sampel kerupuk aci yang dimabil di tempat berbeda, dari warung hingga supermarket ditemukan bahwa dari 10 sampel kerupuk 5 diantaranya terdeteksi mengandung bahan berbahaya termasuk kerupuk buatan bocil dan pabrik tempat dia bekerja dulu. Serta dari uji bulu domba terdeteksi adanya zat pewarna makanan tekstil.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar