Selasa, 30 Desember 2014

Tasawuf

TASAWUF

                Secara bahasa asing tasawuf berarti mystic atau sufism, berasal dari kata ‘suf’ yakni wol kasar yang dipakai oleh seorang muslim yang beusaha dengan berbagai upaya yang  telah ditentukan untuk mendekatkan diri kepada Allah swt. Orang yang melakukan upaya demikian disebut ‘sufi’ dan ilmu yang menjelaskan upaya-upaya untuk mencapai tujuan dinamakan ilmu tasawuf.
                Dari segi bahasa tasawuf berarti sikap mental yang selalu memelihara kesucian diri, beribadah, hidup sederhana, rela berkorban untuk kebaikan, dan selalu bersikap bijaksana.
                Dari segi istilah atau pendapat para ahli amat bergantung pada sudut pandang yang digunakan para ahli untuk mendefinisikan tasawuf, yaitu sudut pandang manusia sebagai makhluk terbatas, manusia sebagai makhluk yang berjuang, dan manusia sebagai makhluk ber-Tuhan.
                Ilmu tasawuf adalah ilmu yang menjelaskan tata cara pengembangan rohani manusia dalam rangka usaha mencari dan mendekatkan diri kepada Allah swt.
                Asal kata sufi;
1.       Saf atau baris, baris pertama dalam shalat dimasjid. Saf pertama berarti ditempati oleh orang-orang yang cepat datang ke mesjid dan membaca ayat-ayat Al-Quran dan berdzikir sebelum waktu shalat datang.
2.       Safa, yang berarti suci dan sufi adalah orang yang disucikan.
3.       Ahl al-suffah, yaitu para sahabat yang hijrah dari mekah ke madinah dengan meninggalkan harta kekayaannya dimekkah. Di madinah mereka hidup sebagai orang miskin, tinggal di mesjid Nabi dan tidur diatas bangku batu dengan memakai suffah atau pelana sebagai bantal.
4.       Sophos yang berarti hikmat, dan kaum sufi pula yang tahu hikmat.
5.       Suf atau kain wol. Dalam sejarah tasawuf, kalau seorang ingin memasuki jalan tasawuf, ia meninggalkan pakaian mewah yang biasa dipakainya dan diganti dengan kain wol kasar yang ditenun secara sederhana dari bulu domba.
Fungsi dan peranan tasawuf dalam kehidupan modern
a.       Memberikan arah hidup yang hakiki.
b.      Memberikan bekal dalam menghadapi berbagai cobaan hidup.
c.       Membuat kehidupan memiliki makna yang mendalam.
d.      Mengantarkan seseorang pada kebahagiaan yang hakiki.
Tujuan tasawuf
Tujuan tasawuf adalah mendekatkan diri sedekat mungkin dengan Allah swt sehingga ia dapat melihat-Nya dengan mata hati bahkan rohnya dapat bersatu dengan Roh Tuhan. Dan juga bertujuan untuk mencapai ma’rifat billah(mengenai Allah) dengan sebenar-benarnya dan tersingkapnya dinding hijab yang membatasinya dengan Allah swt.
Pandangan umat Islam terhadap Tasawuf
Sesungguhnya tasawuf adalah islam, dan islam adalah tasawuf. Untuk mencapai kesempurnaan ibadah dan keyakinan dalam islam, seseorang hendaknya mempelajari ilmu tasawuf melalui thariqah-thariqah yang mu’tabar dari segi silsilah dan ajarannya.
Stasiun-stasiun dalam tasawuf
1.       Taubat, kembali dari jalan yang jauh dari jalan Allah ke jalan yang lebih dekat dengan Allah.
2.       Zuhud, berpaling dan meninggalkan segala sesuatu yang disayangi yang bersifat material atau kemewahan duniawi dengan mengharapkan wujud lebih baik dan bersifat spiritual atau kebahagiaan akhirat.
3.       Sabar, menahan diri dari sifat kegundahan dan rasa emosi.
4.       Tawakal, berserah diri sepenuhnya kepada Allah swt.
5.       Ridha, menerima dengan senang hati atas segala yang diberikan Allah swt.
6.       Mahabbah, usaha sungguh-sungguh dari seseorang untuk mencapai tingkat ruhaniah tertinggi.
7.       Ma’rifah, pengetahuan dan pengalaman. Dan dapat pula berarti rahasia hakikat agama, yaitu ilmu yang lebih tinggi dari ilmu yang bisa didapati oleh orang-orang pada umumnya.
8.       Fana, kehancuran atau ketiadaan dan lawan dari fana adalah baqa yang berarti abadi dan tetap ada.
9.       Ijtihad, usaha sungguh-sungguh yang sebenarnya dilaksanakan oleh siapa saja yang sudah berusaha mencari ilmu untuk memutuskan suatu perkara yang tidak dibahas dalam Al-Quran maupun hadits dengan syarat menggunakan akal sehat dan pertimbangan yang matang.

10.   Hulul, Tuhan mengambil tempat dalam tubuh manusia tertentu, yaitu manusia yang telah dapat melenyapkan sifat-sifat kemanusiaannya melalui fana. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar