Sabtu, 25 Oktober 2014

Lemang Tape

Lemang Tape




Lemang tape merupakan makanan khas daerah Minang. Dalam bahasa Minang makanan ini disebut dengan ‘Lamang Tapai’. Masakan ini sangat banyak dijumpai pada saat bulan puasa karena di Sumatera Barat lemang tape termasuk menu berbuka puasa yang disukai.
Lain halnya dengan tradisi di keluarga saya, lemang tape selain menjadi menu berbuka puasa juga disajikan untuk menyambut hari raya idul fitri dan idul adha. Beberapa hari sebelum lebaran ibu saya sudah membuat tape tapi untuk lemang kita biasa memesan saja karena lebih praktis. Jadi makanan lamang tapai ini termasuk makanan istimewa yang disajikan pada waktu-waktu tertentu.
Lemang adalah makanan berbahan dasar beras ketan. Beras ketan disini terbagi dua, beras ketan putih dan beras ketan hitam. Tetapi untuk lemang tape biasanya digunakan beras ketan putih.
Menurut saya proses membuat lemang sangat sulit. Lemang merupakan makanan yang bisa dibilang wajib apabila ada acara-acara adat. Cara membuatnya pun masih tradisional. Secara umum, beras ketan dicuci bersih, lalu siapkan bambu yang sudah di bersihkan dan didalamnya sudah diberi pucuk daun pisang. Untuk bahan-bahan lainnya ada santan kelapa, kemiri, garam, dan air jeruk nipis. Masukkan beras ketan ke dalam ruas bambu, tambahkan santan kelapa. Masak dengan bara api, sambil dibolak balik dan jaga jangan sampai bambunya terbakar.

Nah lain lagi dengan proses pembuatan tape. Menurut saya ini mudah. Bahan dasar yang digunakan adalah beras ketan hitam. Beras ketan hitam dicuci bersih, diaron, setelah matang dianginkan sebentar, ditaburi ragi yang sudah dihaluskan. Kemudian disimpan diwadah yang sebelumnya sudah diberi daun pisang. Dibagian atas ketan yang sudah diberi ragi ditaburi sedikit gula aren dan tutup dengan daun pisang kering. Proses fermentasi ragi dan beras ketan hitam sekitar dua malam. Tempat penyimpanan proses fermentasi tersebut sebaiknya jauh dari aroma asam agar tape yang dihasilkan rasanya manis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar