Sabtu, 25 Oktober 2014

Gunadarma dalam Mencapai Visinya


 Upaya Gunadarma dalam mencapai visinya untuk menjadi Universitas bereputasi Internasional Tahun 2017
Gunadarma adalah salah satu PTS ternama di Indonesia. Jadi tidak salah lagi apabila Gunadarma menjadi tujuan untuk melanjutkan pendidikan karena universitas ini adalah salah satu pergurua tinggi swasta yang berkualitas di Indonesia. Universitas Gunadarma menjadi salah satu perguruan tinggi dengan predikat “Top National TESCA winner” bersama 9 perguruan tinggi lain dalam ajang Telkom Smart Campus Award tahun 2014. Penghargaan ini merupakan penghargaan keempat  yang berhasil di raih UG acara tersebut. UG juga merupakan PTS terbaik dan masuk peringkat 10 besar PTN-PTS se-Indonesia. Prestasi UG tida sampai disini saja, banyak tujuan-tujuan yang ingin dicapai universitas ini. Salah satunya menjadi universitas bereputasi Internasional tahun 2017. Oleh sebab itu UG terus maju untuk mencapai sasarannya dengan melakukan hal berikut;
·         Melaksanakan proses pembelajaran yang berkualitas sehingga mampu menghasilkan lulusan yang kompeten dan memiliki daya saing tinggi, memiliki budi pekerti luhur, integritas kepribadian yang tinggi, kemampuan berpikir kritis, daya kreatifitas yang tinggi, mampu berkomunikasi dengan baik sehingga mampu bekerja dalam bidang yang berkaitan dengan Akuntansi serta terus dapat mengembangkan diri ataupun melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.
·         Menghasilkan penelitian yang berkualitas dan berguna bagi kemajuan dan pengembangan ilmu
serta pembelajaran, dan setiap dosen tetap dapat menghasilkan penelitian yang bereputasi
internasional dan menggiatkan jejaring global melalui penelitian.
·         Mampu memberikan kontribusi secara langsung dengan membantu memecahkan masalah
masyarakat dalam bidang Akuntansi, khususnya dalam isu strategis, menyelenggarakan
seminar, pelatihan, lokakarya, kursus, dan berbagai bentuk lainnya, serta bekerjasama dengan
lembaga pendidikan, dunia usaha, industri, dan pihak lainnya untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Ada beberapa hal UG melakukan hal tersebut , yaitu untuk mendapatkan tujuan sebagai berikut;

 Tujuan Umum:
1.     Orientasi umum : Upaya membekali mahasiswa dengan pengetahuan umum, menyiapkan mahasiswa untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan pembentukan keterampilan agar mahasiswa dapat berkarya secara efektif dalam masyarakat.
2.     Orientasi Intelektual : Pembentukan sikap akademik pada peserta didik melalui pengenalan terhadap profesi, penelitian dan metode-metode yang telah baku. Membentuk kemampuan menganalisis suatu masalah dan mensintesis ilmu pengetahuan yang beraskala dari banyak sumber, pembentukan kemandirian akademik, dan memiliki sikap terbuka terhadap konsep-konsep baru.
3.     Pembentukan Kepribadian : Membantu mahasiswa dalam mengidentifikasi tujuan akademiknya masing-masing, serta membantu mengembangkan cara-cara untuk pencapaian tujuan tersebut. Meningkatkan harga diri, percaya diri, kemandirian, dan meneladani hubungan kerja yang terbuka dan jujur.
4.     Inovasi : Dimaksudkan sebagai suatu suasana dimana keinginan berinovasi merupakan suatu falsafah hidup. Ini berarti adanya suatu mekanisme dimana penemuan baru harus dapat dimasukkan pada kurikulum yang ada.
Tujuan Khusus:
1.     Mampu mengidentifikasi, memformulasikan, dan memecahkan masalah-masalah dalam sistem informasi akuntansi, manajemen dan audit. Mampu berkomunikasi dengan efektif, memiliki etika bermasyarakat dan selalu berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
2.     Mampu bekerjasama dalam kelompok yang bersifat multidisiplin, baik dalam peran sebagai pemimpin maupun anggota kelompok.
3.     Mampu menguasai teknologi informasi dan komputerisasi, mengikuti perkembangan teknologi dan melakukan inovasi.
4.     Memiliki rasa tanggung jawab dalam lingkungan masyarakat dan peka terhadap perubahan
5.     Menghasilkan lulusan yang rata-rata berindeks prestasi kumulatif (IPK) ≥ 3,30, memiliki
tingkat kecakapan bahasa Inggris yang mencukupi (TOEFL ≥ 550)
ISU STRATEGIS
Tantangan yang dihadapi dalam penyelenggaraan Program studi Akuntansi saat ini antara lain adalah
semakin menguatnya arus globalisasi, pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
terjadinya perubahan arah kebijakan pendidikan yang berorientasi kepada kebutuhan pasar atau
Industri. Kondisi tersebut mempunyai implikasi langsung terhadap penyelenggaraan pendidikan tinggi
pada umumnya dan Program studi Akuntansi pada khususnya. Sehubungan dengan hal tersebut
maka Program studi Akuntansi dituntut untuk mampu menghasilkan sumber daya manusia yang
dibutuhkan dunia kerja dengan kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan stakeholder.
Isu strategis yang perlu dicermati dalam memasuki milenium baru adalah globalisasi, perekonomian
berbasis pengetahuan (knowledge-based economy), perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang pesat, dan perubahan arah kebijakan pengembangan pendidikan tinggi.
Meningkatkan kinerja di semua aspek dalam pengelolaan lembaga merupakan titik awal dari
pengembangan program dan pencapaian indikator kinerja akhir dari tiap program, yang meliputi: (a)
kurikulum; (b) sumber daya manusia; (c) mahasiswa; (d) proses pembelajaran; (e) prasarana dan
sarana; (f) suasana akademik; (g) keuangan; (h) penelitian dan publikasi; (i) pengabdian kepada
masyarakat; (j) tatakelola (governance); (k) pengelolaan lembaga (institutional management); (l)
sistem informasi; dan (m) kerjasama dengan institusi lain, merupakan langkah yang harus senantiasa
dilakukan.
Isu strategis lain yang patut diperhatikan dalam pelaksanaan Renstra yang tertuang dalam Renop
adalah adanya beberapa faktor eksternal dari luar institusi selain dari faktor internal sendiri, seperti: (i)
Kebijakan Sentralisasi Administrasi Desentralisasi Operasi (ii) strategi yang diterapkan menggali
sumber dana di luar subsidi Yayasan, dan (iii) strategi yang diterapkan dalam memenangkan
persaingan, utamanya dalam menjaring calon mahasiswa telah membawa perubahan yang signifikan
dalam kaitannya dengan pengelolaan kelembagaan. Strategi yang diterapkan sebagian besar
Perguruan Tinggi dalam menghadapi kebijakan otonomi perguruan tinggi adalah melalui
meningkatkan jumlah mahasiswa yang ditampung. Langkah ini tidak secara langsung diikuti oleh
peningkatan daya tampung (kapasitas) yakni adanya keseimbangan antara peningkatan kuantitas dan
peningkatan kualitas. Strategi demikian sangat berpengaruh terhadap kemampuan PTS dalam
menjaring calon mahasiswa. Persaingan antara PTN dan PTS dalam menjaring calon mahasiswa
menjadi semakin terbuka.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar